***
Tak perlu lagi rasanya membahas dan mereview buku kwaternium PAT ini, karena sudah demikian famousnya sehingga membahasnya lagi seperti kita membahas karya-karya Shakespeare. Sudah segudang review dan telaah bertebaran di media massa.
Edisi fotokopi ini. Buku edisi Lentera Dipantara ini aku beli sekedar hanya ingin koleksi saja . Agar lengkap cetakan asli kwaternium ini. Padahal edisi asli dengan sampul tulisan merah putih itu pernah juga aku lihat di Ps. Senen ketika masih kuliah. Karena keterbatasan dana waktu , maklum kuliah, aku gak beli ,lagi pula waktu itu sudah baca dan sudah punyang copian. Waktu itu di jual di emperan dan di tawarankan dengan harga sangat tinggi sekitar Rp. 85.000- 125.000-, padahal novel-novel biasa dengan tebal 400-500 hal saja masih di jual Gramedia dengan harga Rp. 15.000-. Bayangkan hampir 4-5 x lipat harga yang beredar di black market Senen. Incredible. Beberapa buku seperti Perburuan , Mereka Yang di Lumpuhkan aku beli dengan harga mahal dari ukuran biasa, pada masa kuliah. Kadang harus ngorbanin uang makan. http://www.radix.net/~bardsley/surat.html
http://www.radix.net/~bardsley/prampage.html
***
* Sepoeloeh Kepala Nica (1946), hilang di tangan penerbit Balingka, Pasar Baru, Jakarta, 1947
* Kranji–Bekasi Jatuh (1947), fragmen dari Di Tepi Kali Bekasi
* Perburuan (1950), pemenang sayembara Balai Pustaka, Jakarta, 1949
* Keluarga Gerilya (1950)
* Subuh (1951), kumpulan 3 cerpen
* Percikan Revolusi (1951), kumpulan cerpen
* Mereka yang Dilumpuhkan (I & II) (1951)
* Bukan Pasarmalam (1951)
* Di Tepi Kali Bekasi (1951), dari sisa naskah yang dirampas Marinir Belanda pada 22 Juli 1947
* Dia yang Menyerah (1951), kemudian dicetak ulang dalam kumpulan cerpen
* Cerita dari Blora (1952), pemenang karya sastra terbaik dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional, akarta, 1953
* Gulat di Jakarta (1953)
* Midah Si Manis Bergigi Emas (1954)
* Korupsi (1954)
* Mari Mengarang (1954), tak jelas nasibnya di tangan penerbit
* Cerita Dari Jakarta (1957)
* Cerita Calon Arang (1957)
* Sekali Peristiwa di Banten Selatan (1958)
* Panggil Aku Kartini Saja (I & II, 1963; III & IV dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965
* Kumpulan Karya Kartini, yang pernah diumumkan di berbagai media; dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965
* Wanita Sebelum Kartini; dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965
* Gadis Pantai (1962-65) dalam bentuk cerita bersambung, bagian pertama triologi tentang keluarga
Pramoedya; terbit sebagai buku, 1987; dilarang Jaksa Agung. Jilid II & III dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965
* Sejarah Bahasa Indonesia. Satu Percobaan (1964); dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965
* Realisme Sosialis dan Sastra Indonesia (1963)
* Lentera (1965), tak jelas nasibnya di tangan penerbit
* Bumi Manusia (1980); dilarang Jaksa Agung, 1981
* Anak Semua Bangsa (1981); dilarang Jaksa Agung, 1981
* Sikap dan Peran Intelektual di Dunia Ketiga (1981)
* Tempo Doeloe (1982), antologi sastra pra-Indonesia
* Jejak Langkah (1985); dilarang Jaksa Agung, 1985
* Sang Pemula (1985); dilarang Jaksa Agung, 1985
* Hikayat Siti Mariah, (ed.) Hadji Moekti, (1987); dilarang Jaksa Agung, 1987
*Rumah Kaca (1988); dilarang Jaksa Agung, 1988
* Memoar Oei Tjoe Tat, (ed.) Oei Tjoe Tat, (1995); dilarang Jaksa Agung, 1995
* Nyanyi Sunyi Seorang Bisu I (1995); dilarang Jaksa Agung, 1995
*Arus Balik (1995)
* Nyanyi Sunyi Seorang Bisu II (1997)
* Arok Dedes (1999)
* Mangir (2000)
* Larasati (2000)
* Jalan Raya Pos, Jalan Daendels (2005)
* Menggelinding 1 & 2
***



3 comments:
seharusnya kamu bangga idolamu jadi hero
masak kami harus bilang " Hidup Belantara Pustabrary si pengagum pertama pramoedya "
kan gak lucu
kalo ingin disebut hero juga harusnya kamu ikuti jejak pramoedya
bukan hanya mengagumi doang
Wong cepu,
makasih banget sudah mampir di blog ku yang amatir ini, sampai hari ini kekagumanku terhadap PAT tak perlu luntur !
He is my best hero !
Aku hanya pengagum amatir , yang kutulis hanyalah pikiran pribadiku. Mungkin Wong Cepu bisa jadi salah satu colon epigon PAT di kemudian hari.
Bravo buat ketelitian mengumpulkan blog2 tentang PAT.
wassalam,
CH
salam kenal bung clement,
aku sendiri termasuk orang yang beruntung baru kenal PAT dan bukunya bisa didapet dimana aja. yang bung clement katakan tentang kebanggan membaca PAT di masa lalu sama dengan yang dikatakan temenku yang mengalami hal serupa.
Post a Comment